PACAR? NGGAK SEPENTING ITU

Menurut lo pacaran itu apa? Harus ketemu tiap hari? Haru telpon tiap jam? Harus sms/bbm tiap saat? Marah kalau dia punya kesibukan selainn perhatiin kamu? Marah kalau dia cuek? Marah kalau dia punya temen lawan jenis?
Itu semua sih pacaran via cinta monyet. Buat yang ngaku cinta sama pacarnya, sayang sama pacarnya harusnya nggak boleh mementingkan dirinya sebelah pihak. Harunya sama-sama saling mengerti kesibukan, bukan minta diperhatiin terus. Harunya mulai belajar gimana kalau dia sibuk, so kalau dia nggak bales bbm/sms pun bukan berarti dia lagi selingkuh kan? Jadi marah-marah nggak jelas soal kelakuan lo yang kaya anak kecil gitu harusnya dihilangkan.
Sekarang masalah KANGEN.
Kangennya pengen ketemu tiap hari, kangennya pengen telpon tiap jam. Nah, emang kegiatan lo itu Cuma sekedar ketemu sama telpon pacar doang? Gimana sama les? Gimana sama tugas bersih-bersih rumah yang dibebanin mama sama lo? Emangnya kalo nggak ketemu pacar tiap hari bisa mati? Emangnya kalo nggak telpon tiap jam itu lo kejang-kejang? Emangnya kalo lo nggak kasih kabar tiap detik itu bikin lo nggak naik kelas? ENGGAK!
Pacar mungkin jadi prioritas, tapi bukan yang pertama dan utama. Lo marahan sama dia bukan berarti lo nggak mau sekolah, nggak mau belajar gara-gara dia. Bukan berarti juga lo marah sama temen lo terus bisanya Cuma ngurung diri dikamar seharian. Helo!! Emangnya hidup Cuma seputar dia? Emangnya kalo lo marahan sama dia semuanya nggak ada artinya? ENGGAK!
Dia memang penting, menurut kamu dia itu jadi moodbooster kamu. Tapi kan nggak semuanya itu demi dan untuk dia. Pacar lo kemungkinan besar adalah orang yang kenal lo nggak selama sahabat lo kenal. Jadi dia maupun lo nggak tau soal masing-masing sebanyak yang diketahui sama sahabat kalian masing-masing. Lo lebih jaim mana coba antara sama sahabat dan pacar? Pasti pacar kan? Dan temen-temen lo lebih tau lo apa adanya. Makannya ya, jangan selamanya mementingkan pacaran daripada temen. Jangan selamanya lebih  mendengarkan omongan pacar daripada temen. Seperti yang lo pikir kalo temen lo nggak selamanya bener, pacar lo juga nggak selamanya bener.
Putus-nyambung-putus-nyambung gituuuuu terus sampai kiamat. Alasan lo buat nyambung itu gara-gara masih cinta? Atau gara-gara sayang sama waktu hubungan yang udah lama? Atau gara-gara nggak mampu buat saling melepaskan? Atau gara-gara takut sakit hati? Jawab dulu sebelum lo lanjut baca!!
Pertanyaan diatas emang menjurus kesatu arah, BALIKAN. Yang sebagian pasangan mau ketika udah putus. Yang jadi impian buat yang nggak bisa  move on. Ya asal kalian tau ya, diasadari maupun enggak, pacaran yang udah putus dan akhirnya nyambung lagi itu rasanya beda. Ada yang makin mesra banyak pula yang makin menjarak, makin jauh, dan makin acuh.
Bisa diibaratkan sama piring yang lo banting. Pecah? Pasti. Kalau lo coba buat jadiin satu lagi piring itu berhasil? Mungkin iya, tapi nggak akan sekokoh sebelumnya. Katanya putus buat pertama kali dan akhirnya nyambung lagi itu bisa dijadiin pelajaran buat kedepannya. Tapi kalau putusnya udah berkali-kali gimana? Kaya piring yang udah pernah lo satuin lagi itu, kembali pecah. Bbakalan makin sulit kan menyatukannya lagi? Mungkin di awal balikan itu kalian berdua nggak merasa, tapi lama-lama bakan kerasa kalau pecahan-pecahan masa lalu itu ternyata kian banyak dijumpai. Akhirnya ya bertengkar lagi, sebagian besar gara-gara hal yang sama. Itu-itu lagi. Nggak bosen? Nggak bosen rasanya sakit gra-gara hal yang sama?

Oke, teori itu mungkin bakalan lo sangkal kalo akhirnya lo mikir kalo piring itu piring plastik. Tapi ya, misalnya aja benang. Lo putusin benang itu, disambung lagi. Bisa balik kaya semula? Bisa nggak perlu ada bundelan di tengahnya? Jadi kesimpulannya, sesakit apapun melepas masa lalu itu, harunya lo bisa  memaksa diri buat melepas. Bukan malah takut sakit hati kalau kehilangan. Pernah denger kan “semua ada waktunya”? nah luka lo bakan sembuh kok kalau udah waktunya. Ngerti kan? Pacar, nggak sepenting itu kok.
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

2 Response to "PACAR? NGGAK SEPENTING ITU"

  1. Unknown says:
    26 Oktober 2013 pukul 01.08

    Bener juga tuh. Pacar kan bkan tulang rusuk tp tulang rawan. Rawan diambil org :D mampir jga diblog saya hendripe.blogspot.com

  2. Friska Okta Melisa says:
    26 Oktober 2013 pukul 01.51

    Haha oke deh :)

Posting Komentar