ARTI SEBUAH KESETIAAN PART I
Tadi
siang, Reizy melihat dengan mata kepalaki sendiri. Daka, kekasihnya yang kurang
lebih 6 bulan ini bersama dia, terlihat bergandengan tangan dengan wanita
selain Reizy di sebuah Mall. Pertama dia meyakinkan mungkin itu adik sepupunya
yang belum Reizy ketahui, namun pikirannya tersebut berhenti ketika Reizy
menyaksikan mereka berpelukan dan Daka mencium kening gadis itu. Manis bukan?
Ya, dan Reizy jugqa pernah diperlakukan seperti itu terhadapnya.
PRANG!!!
Suara
pecahan itu membuyarkan lamunannya, ah mereka bertengkar lagi. Dia menutup
telinganya dengan bantal supaya pertengkaran yang sekarang menjadi santapannya
setiap hari ini tak bisa dia dengarkan. Di bawah bantal itu dia menangis,
sekali lagi dia menyelami berbagai masalah yang sekarang sedang melandanya itu.
Pagi
itu ketika dia terbangun, dia merasakan kepalanya terasa sakit. Itu memang
bukan yang pertama kali. Tapi Reizy tetap membiarkan rasa sakit itu menjalar di
kepalanya setiap hari. Tiba-tiba HPnya berbunyi. Terbaca jelas tulisan di layar
HP itu, My Hubby. Ya, nama itu yang Reizy gunakan untuk menamai nomer HP Daka.
“Ya
Hubby?” sapanya pada Daka.
“Zy,
aku pengen ngomong sama kamu. Sebelumnya aku minta maav ya?”
“Maaf
buat apa? Mau ngomong apa?”
“Maaf kalau selama ini aku
udah bohong sama kamu. Aku sebenarnya punya Pacar selain kamu, aku sangat
menyayanginya. Jadi aku pengen kita udahan aja, aku pengen setia sama dia. Gak
papa kan Zy?”
Tuuuuttt……… tuuutt…. Tuuuutt
Telpon
dari Daka langsung ditutupnya tanpa sepatah katapun setelah ucapannya tadi. Dia
pikir tadi Daka mau minta maaf dan mau terus bersamanya tanpa wanita lain. Tapi
ternyata itu hanya angannya saja. Semuanya yang dia harapkan sama sekali tidak
terjadi.
“Zyzy?
Mama boleh masuk?” terdengar suara mamanya dari balik pintu kamarnya.
“Masuk
aja ma, gak dikunci kok.”
Terlihat
mamanya membuka pintu dan menghapirinya. Wajahnya terlihat sayu dan matanya
yang merah karena terlalu banyak menangis.
“Zyzy
sayang, zyzy mau kan ikut mama?” kata mamanya dan kembali menangis.
“Loh,
mau kemana ma?”
“Mama
minta cerai sama papa, dan otomatis mama sudah tidak boleh tinggal di rumah
ini.” Tangisnya semakin menjadi.
“Kenapa
sih ma? Kenapa gak diselesaiin secara baik-baik? Kenapa harus cerai? Zyzy gak
mau pisah dari mama maupun papa.” Reizy pun tak kuasa menahan airmatanya.
“Jalan
satu-satunya hanya berpisah Zy. Kalau Zyzy sayang mama, Zyzy ikut mama aja ya?
Kita bakal balik ke Jerman sama grandma dan
grandpa.
Jerman?
Bagaimana kejadian ini begitu mudah terjadi hingga akhirnya memberikan sebuah
keputusan untuknya. Dia harus memilih mama atau papanya, Jerman atau Indonesia.
Pilihan ini tidak semudah peristiwa-peristiwa itu terjadi.
“Zyzy
pengen sendiri dulu boleh gak ma? Zy perlu mikirin semua ini sebelum mengambil
keputusan.”
“Baiklah
sayang.” Kata mamanya seraya beranjak dari tempat tidurnya,”Mama harap kamu
tidak bisa hidup jika tanpa mama.”
Masalah
ini, semakin menjadi berat untuknya. Dia tak tau apakan ini nyata atau sekedar
bunga tidurnya. Dia tak tau dia harus memilih siapa di antara Mama dan Papanya.
Dia juga tak tau apa kekurangannya sehingga Daka rela meninggalkannya demi
wanita lain.
“Halo
Zy, what’s up?” Sapa Rana, sahabat
yang sedang ditelpon Zyzy.
“Gue
kerumah lo boleh?”
“OK,
kapan?”
“Sekarang,
bisa?”
“Silakan.”
Setelah
kalimat terakhir Rana tersebut, Zyzy menuju kerumah Rana. Honda Jazz merahnya
segera melaju kencang ditengah hiruk pikuk ibukota. Tak lama kemudian dia
sampai di rumah sahabat yang sudah sejak SMP dekat dengannya. Dia menceritakan
keluh kesahnya, masalahnya, serta semua beban pikirannya. Rana tau, Zyzy sangat
mencintai Daka. Dan Rana juga tau, Zyzy tidak mudah jatuh cinta.
“Mendingan
kamu ikut mama kamu ke jerman deh Zy, daripada kamu harus disini terus kamu gak
bisa lupain Daka. Di Jerman kan gak bakalan ada yang berhub ungan dengan Daka.”
Pendapat
Rana ada benarnya juga, begitulah piker Zyzy. Setelah dia merasa sedikit lebih
tenang, dia kembali pulang dan akan memutuskan untuk ikut bersama mamanya.
Mereka berencana akan berangkat 1 minggu lagi.
Hari
itu, 2 hari menjelang keberangkatan Zyzy ke Jerman bersama mamanya. Dia ingin
menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang dengan sahabatnya. Zyzy segera
meluncur ke rumah Rana. Disana ternyata sudah hadir sebuah mobil Yaris berwarna
hitam. Zyzy mengenali mobil tersebut, Mobil itu milik Daka. Zy bertanya dalam
hati, apa yang Daka lakukan di rumah Rana?
“Ran,
gue pengen nga….” Perkataannya terputus karena kejadian di depan matanya.
Sahabatnya sendiri sedang berciuman dengan mantan kekasih yang hingga sekarang
masih menetap dihatinya.
“Pantes
aja lo nyuruh gue buat pindah Jerman. Ternyata gara-gara ini. Haha keren banget
aksi kalian berdua.”
Emosinya
pun meluap, dan dia akhirnya meninggalkan rumah itu. Segera dia tancap gas
kencang dan segera berlalu. Dia tidak tau jika ada sosok Rana yang memanggilnya
sambil menangis dari gerbang rumah itu.
0 Response to "ARTI SEBUAH KESETIAAN PART I"
Posting Komentar