Kiamat Menurut Isaac Newton
Ada berita baru tentang ramalan kiamat setelah rame ramalan kiamat dari situs suku Maya dan stupa-stupa yang ada Candi Borobudur
kini ilmuwan Isaac Newton yang sama meramalkan kiamat. Di literatur
ilmu pengetahuan menulis nama Sir Isaac Newton dengan tinta emas. Ia
adalah peletak dasar fisika klasik. Bukunya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang diterbitkan pada tahun 1687 dianggap sebagai buku paling berpengaruh sepanjang sejarah sains.
Nama
Newton belum beranjak dari daftar ilmuwan paling berpengaruh sepanjang
massa. Ternyata tak hanya berpredikat fisikawan, matematikawan, ahli
astronomi, filsuf alam, alkimiawan, ia juga seorang teolog. Pria
kelahiran 1643 itu belakangan diketahui tertarik pada praktei
supranatural dan menerapkan pendekatan ilmiah untuk mempelajari kitab
suci dan mistisisme Yahudi.
Selain
merevolusi pendekatan fisika, matematika dan astronomi di abad ke-17
dan 18. Juga meletakkan fondasi matematika klasik termasuk teori
gravitasi dan tiga hukum gerak yang menyandang namanya, kurator koleksi
humaniora museum nasional Israel mengatakan, Newton adalah seorang
Kristen yang taat dan meyakini, kitab suci menyediakan "kode" alam
semesta.
"Saat
ini kita cenderung mendikotomikan sains dan keyakinan, namun bagi
Newton, keduanya adalah selaras," kata Milka Levy-Rubin, seperti dimuat
situs Daily Mail,
16 Februari 2012. "Newton meyakini, studi cermat terhadap teks kitab
suci adalah bagian dari pengetahuan. Jika dianalisis dengan benar bisa
digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi."
Agar
lebih memahami obyek yang ia hadapi, Newton belajar Bahasa Ibrani,
mengkaji supranatural filsafat Yahudi, mistisisme Kabbala, dan Talmud.
Dari
telaah yang diakukan itulah, Newton membuat semacam kalkulasi dari
Kitab Daniel, dan lalu memprediksikan kiamat akan terjadi dalam 1.260
tahun, dihitung mundur dari penobatan Charlemagne sebagai Kaisar Romawi
pada tahun 800 Masehi.
Ia juga meyakini geometri Kuil Solomon mengandung kode kebijakan kuno tentang proporsi alam dan posisi manusia dalam Penciptaan.
Koleksi
dokumen Newton juga mencakup interpretasi Newton terhadap Injil,
teologi, dan budaya kuno, Tabernakel, dan geometri Kuil Solomon. Tak
ketinggalkan sketsa peta Newton yang dipakai sebagai dasar kalkulasinya,
dalam usaha mengungkap sandi rahasia yang ia yakini ada di alam
semesta.
Perpustakaan
Israel kali pertamanya memamerkan karya Newton pada 2007, namun baru
kali ini mereka memutuskannya untuk mengunggah koleksinya ke internet,
agar bisa dilihat semua orang.
24 Agustus 2012 pukul 02.32
Mitos hehehehehehehehehe